Sabtu, 25 Januari 2014

NOL (Super LABRIRIN)

Menggambarkan kehidupan itu...

Mungkin seperti LABIRIN super besar..dimana kumpulan ruangan dengan berbagai macam ukuran,warna dan bentuk..sementara satu dan lainnya saling berhubungan dimana sebagai penghubungnya adalah pintu-pintu yang terkunci untuk menuju ke lorong sebelum mencapai tempat yang diinginkan.

Sejatinya, sebelum setiap jiwa ini diturunkan telah diberikan semacam perjanjian sekaligus petunjuk yang sungguh akan menyelamatkan jiwa dari semua kemungkinan selama masa kontrak di labirin super besar itu. Tidak mudah bertahan dan berada dalam labirin tersebut kecuali bagi jiwa-jiwa yang mengingat perjanjian serta petunjuknya. Itulah fasilitas pertama.

Fasilitas selanjutnya adalah jiwa diberikan kesempatan hidup dengan fungsi khas jiwa dan hanya bisa dilakukan secara sempurna oleh jiwa ,yaitu kemampuan mengkombinasikan, mengkomposisikan, memadukan, mencampur merasa, menganalisa, memikirkan dan aktifitas lainnya untuk menghasilkan reaksi jiwa yang biasa dinamakan aksi,ekspresi dan nama lainnya, dimana selalu akan muncul dari pintu masuk menuju jiwa.

Kemudian jiwa diturunkan pada suatu alat canggih dan lengkap dimana kelengkapan serta kecanggihannya ini dititipkan pada jiwa sampai batas waktu yang ditentukan,fungsinya untuk jiwa melangkah dan mencapai ruangan yang diinginkan sang jiwa. Jika ingin fasilitas terhebat itu tetap dalam performa optimal maka diperlukan perawatan yang baik atau sebaliknya, pilihan sepenuhnya ada pada sang jiwa.

Terakhir adalah fasilitas dimana jiwa diberikan kesempatan memilih sepenuhnya selama dia berada di LABIRIN super besar tersebut.

Tidak ada jalan keluar yang benar-benar mengeluarkan jiwa dari LABIRIN super besar, kecuali kontrak perjanjian tersebut.

Karena dilabirin ini dirancang tersusun dari banyak ruangan,banyak sekali lorong dan amat banyak sekali pintu, semuanya saling berdekatan dan berhubungan maka satu-satunya jalan keluar dari tempat itu adalah kontrak awal sebelum jiwa.

Begitu gaduh dan riuhnya LABIRIN tersebut,semua merasa harus dipentingkan,semua merasa dibingungkan dan semua merasa lelah kecuali bagi jiwa yang memahami petunjuk.

Kenapa begitu gaduh? karena semua mencari kunci menuju lorong penghubung antara ruang yang sedang ditempati ke ruang lainnya yang sepertinya memiliki kenyamanan lebih. Kenapa begitu riuh? karena banyaknya jiwa yang baru saja menempati ruangan baru yang dianggap lebih baik dari ruangan sebelumnya. Kenapa semua merasa harus dipentingkan, karena fungsi optimal dari jiwa yang difasilitaskan. Kenapa semua merasa bingung? karena tidak sedikit yang lupa apa yang jadi tujuannya.Atau jiwa begitu malas mencari kunci untuk mencapai suatu ruangan yang disana sumber cahaya membantunya mencapai kenyamanan.


Super LABIRIN itu gelap hingga satu dan lainnya tidak sepenuhnya bisa memahami kecuali hanya saling mengira-ngira.

Tidak pernah ada satu jiwa pun yang memahami dengan pasti apa,siapa,bagaimana,kenapa,kapan dan dimana selama jiwa masih berada di labirin super besar tersebut. Namun karena jiwa difasilitasi kemampuan optimal maka jiwa melakukan serangkaian aktifitas demi menenangkan dirinya. Begitu gelapnya sehingga apa yang sedang dilakukan jiwa sesungguhnya hanya terpahami permukaannya saja, siapa yang berada disisinya dan sering berkomunikasipun masih sering membingungkan,bagaimana kelanjutan jiwa saat mengambil keputusan meninggalkan kenyamanannya dan menuju harapan kenyamanan lain diruang yang berbeda,kenapa terjadi padahal jiwa sudah berusaha mengikuti petunjuk,kapan kontraknya berakhir atau kapan saat yang tepat dia mengambil keputusan berpindah ruangan dan dimana dia sesungguhnya saat jiwa berada selalu dan akan selalu muncul saat jiwa berada dilabirin. Mungkin hal itu dipengaruhi kabut yang ada untuk menguji jiwa.

Sesungguhnya dalam labirin itu hanya ada satu titik sumber cahaya yang terlihat oleh jiwa.

Tinggal jiwa itu mau atau tidak bergerak serta mengerahkan semua optimalisasi kemampuannya dari fasilitas yang dimilikinya untuk mencari ruang dalam labirin yang lebih mudah untuk minimal terkena atau syukur bisa mencapai cahaya tersebut.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Comment